Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Pelayanan TKI Satu Atap Mulai Oktober 2016



Permasalahan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di negara tujuannya kerap dialami warga Kabupaten Indramayu. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indramyu mengakui hal itu. Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Iman Sulaeman, mengungkapkan pemerintah berencana membuat pelayanan TKI satu atap.

"Permasalahan TKI ini sudah jadi perhatian kami sejak lama. Pemerintah Provinsi Jawa Barat rencananya akan menjadikan Kabupaten Indramayu bersama beberapa daerah lain sebagai pilot project pelaksanaan pelayanan TKI terpadu satu atap,” kata Iman, Minggu 17 Juli 2016. Ia menjanjikan program tersebut direalisasikan mulai 7 Oktober 2016 mendatang.

Di tempat pelayanan TKI tersebut, Iman menyebut warga daerahnya bisa mengurus seluruh persyaratan administrasi ketenaga kerjaan. Di sana, kata dia, disediakan layanan membuat dokumen-dokumen resmi mulai dari imigrasi, validasi kartu tanda penduduk bahkan tes kesehatan sebagai syarat pengajuan calon TKI.


Warga yang mencalonkan diri sebagai TKI tetap harus menjalani serangkaian tes. Iman mengakui tes bagi para calon TKI diperketat sejak tahun lalu. Tak heran, ia menyebut jumlah TKI yang diberangkatkan ke sejumlah negara tujuan selama 2015 mencapai sekitar 15.000 orang. Jumlah itu jauh menurun dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak lebih dari 25.000 orang yang diberangkatkan. Tes diperketat bagi para calon TKI, mulai dari tes administrasi hingga dalam wawancara. "Banyak sekali umur calon TKI yang dipalsukan agar bisa diberangkatkan meski umurnya belum di atas 18 tahun," kata Iman menambahkan.

Lebih lanjut, Iman berharap, peluncuran layanan TKI terpadu satu atap nanti juga bisa meminimalisasi kasus TKI ilegal seperti dialami Tarsinah yang kini tertahan di Irak. Dalam satu tahun terakhir, ia menyebut kasus serupa hanya terrjadi 20 kali. Jumlah itu diakui menurun dari tahun-tahun sebelumnya yang biasa mencapai ratusan kasus per tahun.

"Saya berrharap ada pemutihan persyaratan TKI sejak layanan itu dijalankan di Indramayu," katanya. Ia mengimbau para calon TKI memilih penyalur yang resmi. Pemkab hanya mengakui 200 perusahaan penyalur TKI yang resmi di Indramayu. Hingga Mei 2016, Dinsosnakertrans mencatat TKI yang diberangkatkan sebanyak sekitar 6.000 orang ke negera-negara seperti Taiwan, Singapura, dan negara lainnya.

Di Desa Majasari, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, permasalahan TKI ditangani secara khusus melalui peraturan desa. Kepala Desa (kuwu) Majasari, Wartono, beralasan bahwa permasalahan TKI bukan hanya di negara tujuannya melainkan juga dialami keluarga yang ditinggalkannya di tempat asal.

Selain memperketat dan memperjelas proses penyaluran TKI asal desanya, Wartono mengatakan, mereka juga memberdayakan keluarga yang ditinggalkan agar tidak berperilaku menyimpang. "Lewat program itu salah satunya, Desa Majasari berhasil menjuarai lomba desa terbaik tingkat Jawa Barat tahun ini. Kami harap program tersebut bisa menjadi contoh bagi desa-desa lainnya di Indonesia khususnya di Indramayu sebagai salah satu penyalur TKI terbanyak,

TKI di Taiwan Disarankan Bentuk Organisasi



Lembaga swadaya masyarakat di Taiwan mendorong sejumlah organisasi yang dibentuk para tenaga kerja Indonesia untuk tidak melakukan tindak kekerasan yang merugikan diri sendiri dan mengganggu ketertiban umum.

"Seharusnya organisasi yang dibentuk para TKI di Taiwan punya tujuan pemberdayaan dan mengedepankan hal positif bagi TKI itu. Bukan malah sebaliknya," kata Direktur Global Workers Organization (GWO) Karen Hsu di Taipei, Minggu (17/7/2016) melalui keterangannya.

Pimpinan lembaga nonpemerintah yang membidangi persoalan pekerja asing di Taiwan itu prihatin atas aksi tawuran antar-TKI yang terjadi di luar arena halal bi halal para TKI di Kota Taichung, Minggu (10/7/2016) lalu.

Akibat insiden kekerasan tersebut, sejumlah TKI mengalami luka-luka dan harus menjalani perawatan di rumah sakit di kota terbesar ketiga di Taiwan itu.

Karen menduga ada pihak-pihak yang menyalahgunakan tujuan dari pembentukan organisasi di Taiwan.

Menurut dia, longgarnya peraturan di Taiwan atas pembentukan organisasi atau lembaga yang dihimpun warga asing tersebut diikuti dengan kegiatan positif dan pencitraan masyarakat Indonesia di negara lain.

"Perwakilan pemerintah Indonesia di sini seharusnya aktif melakukan pembinaan terhadap TKI supaya tidak melakukan hal-hal negatif yang justru merugikan diri mereka sendiri," kata mantan jurnalis kelahiran Kaohsiung, Taiwan itu

Tidak Diberi Uang Saku Pemuda Ini Bacok Ayah Kandungnya



Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur memburu remaja yang membacok tangan ayah kandungnya sendiri hanya karena tak diberi uang saku untuk pergi ke Surabaya, Sabtu malam (16/7).

"Saat ini tim buru sergap dan Satreskrim masih menyisir beberapa lokasi yang diduga menjadi lokasi persembunyian pelaku," kata Kapolsek Sumbergempol AKP Sukirno di Tulungagung, Ahad (17/7).

Sejak dilakukan pengejaran dari Sabtu malam hingga Ahad siang, pelaku yang diidentifikasi bernama Rohmad (18 tahun), kuli bangunan asal Desa Wates, Kecamatan Sumbergempol itu belum kunjung tertangkap. Polisi masih menyisir kawasan hutan di pesisir selatan Tulungagung serta beberapa rekan Rohmad yang diduga menjadi lokasi persembunyian.

"Akan kami kejar kemana pun dia lari sambil menunggu hasil visum. Pelaku sudah sering berbuat onar dan informasi yang kami terima, pelaku juga pemakai narkoba sejenis pil koplo," kata Babinkamtibmas Polsek Sumbergempol Aipda Maryudi.

Ia menjelaskan insiden pembacokan yang terjadi di rumah korban Murni (60 tahun) di Desa Wates, Kecamatan Sumbergempol sekitar pukul 21.00 WIB itu diduga mengarah percobaan pembunuhan. Menurut keterangan saksi istri korban, Amin (55), saat insiden terjadi pelaku (Rohmad) menyabetkan parang ke arah kepala korban.

Aksi pembacokan yang berlatar cekcok antara bapak-anak itu ditangkis Murni, namun gerakan reflek itu menyebabkan tangannya luka parah sehingga harus dilarikan ke RSUD Dr Iskak, Tulungagung. Amin yang melihat insiden tersebut berteriak histeris sehingga memancing kedatangan warga sekitar.
"Pelaku langsung lari sementara ayahnya tergeletak. Warga lalu melaporkan kejadian ini ke Polsek dan korban dievakuasi menuju rumah sakit," katanya.

Usai kejadian, Kepala Desa Wates Djani langsung memerintahkan warga dan seluruh pemuda desa untuk melakukan perburuan. Namun pelaku Rohmad tak kunjung ditemukan. "Kami sudah berkoordinasi dengan polisi. Informasinya pelaku ini dalam kondisi mabuk karena mengonsumsi narkoba jenis pil koplo sebelum melakukan pembacokan karena tidak diberi uang Rp 50 ribu untuk pergi ke Surabaya," kata Djani.

Korban Tenggelam Di Pantai Klayar Ditemukan 2 Km dari Pantai



Tidak lebih dari 2x 24 jam, korban kecelakaan laut di Pantai Klayar Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan, Lilik (32) ditemukan dengan keadaan tak bernyawa. Korban ditemukan sekitar 2 kilometer dari Pantai Klayar, tepatnya di pantai Watukarung Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan.

"Jadi ditemukan di timurnya lokasi tenggelam korban," kata kepala BPBD Pacitan,
Mujianto mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari nelayan di Pantai Watukarung sekitar pukul 17.30 wib bahwa menemukan mayat. Cirinya pun sama dengan korban.

Dia menerangkan saat itu tim langsung bergeser ke Pantai Watukarung. "Setelah diindentifikasi, dicocokkan KTP-nya pun sama dengan korban," katanya.

Namun Mujianto tidak bisa memastikan korban murni tenggelam atau bagaimana. "Yang jelas untuk hasil visum ke rumah sakit atau pihak kepolisian," katanya.

Sementara Kapolsek Donorojo, IPTU Sukisman sampai berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi.

Diberitakan sebelumnya, gelombang tinggi yang menyerang laut Selatan di Indonesia memakan korban di pantai Klayar Pacitan. Satu wisatawan asal Sragen Jawa Tengah (Jateng) tenggelam di pantai Klayar Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan, Sabtu (16/7/2016) sore

Polisi Tertibkan Balap Liar Jadi Korban Tabrak Lari



Aparat Kepolisian Resor Kediri Kota, Jawa Timur memburu pelaku penabrak Brigadir Aris Prasetyo saat razia mengantisipasi balap liar di jalan raya depan kuburan Ngadisimo kota setempat.

"Kapolres sudah memerintahkan seluruh jajaran untuk melakukan pencarian dan pengejaran terhadap pelaku sampai ketemu, dan mengharap kepada pelaku untuk menyerahkan diri," kata Kepala Subag Hubungan Masyarakat Polres Kediri Kota AKP Anwar Iskandar di Kediri, Ahad (17/7).

Ia mengungkapkan, insiden tabrak lari itu terjadi pada Sabtu (16/7) malam. Petugas Polres Kediri Kota melakukan razia mengantisipasi balap liar, dan dipimpin Kabag Ops Polres Kediri Kota Kompol Ketut dengan jumlah personel sebanyak 90 orang. Saat "traffic light" berwarna merah terdapat sepeda motor menerobos, termasuk menerobos petugas yang sedang melakukan razia hingga akhirnya menabrak Brigadir Aris Prasetyo yang berusaha menghentikannya, sehingga korban terjatuh.

Ia mengatakan, akibat kecelakaan tersebut Brigadir Aris Prasetyo mengalami patah pada bagian kakinya. Selain itu, pelaku pascainsiden menabrak tersebut juga melarikan diri, dan hingga kini sedang dilacak keberadaannya oleh polisi.

Anwar mengatakan, razia itu sengaja dilakukan, sebab sering ada laporan jika ada balap liar. Kondisi itu membuat warga resah, sebab dikhawatirkan bisa memicu kecelakaan di jalan raya dan sudah terbukti ada anggota polisi yang justru sengaja ditabrak saat razia.

Sedangkan, hasil razia petugas tersebut polisi melakukan tilang pada sebanyak 73 dengan rincian untuk barang bukti STNK sebanyak 41 unit, SIM empat unit, dan untuk kendaraan roda dua yang diamankan ada 28 unit. Untuk seluruh barang bukti yang berhasil diamankan petugas, seluruhnya berada di kantor polisi guna proses lebih lanjut.

Polisi juga berencana akan lebih intensif lagi untuk melakukan razia, dengan harapan ke depannya bisa tercipta arus lalu lintas yang tertib dan bisa mencegah terjadinya balap liar yang membuat warga resah. "Ke depan Polres Kediri Kota akan lebih memberikan perhatian terhadap balap liar dan akan lebih meningkatkan razia balap liar karena hal tersebut sangat meresahkan,"

Ketahuan Mesum, Dua Sejoli Diarak Massa Tanpa Busana


Sebuah video yang memperlihatkan dua sejoli diarak massa tanpa busana tengah viral di media sosial FB. Pasangan tersebut diarak melewati jalan raya tanpa sehelai benang menutupi tubuhnya.

Video yang hebohkan jagad maya tersebut diunggah ke FB oleh akun Erlina Ilyas pada Jumat 15 Juli 2016. Selain mengunggah video singkat berdurasi 47 detik, akun Facebook tersebut juga menulis keterangan bahwa dua sejoli itu adalah warga Samarinda. Mereka diarak supaya jera, namun erlina sendiri mengaku kasihan sama si cewek.

Dalam video FB terlihat si wanita memiliki rambut panjang lurus tengah diarak warga bersama pasangannya. Video singkat tersebut lebih menyoroti si wanita ketimbang si laki-laki. Wanita itu terlihat menutupi bagian pribadinya menggunakan tangan.

Namun beberapa warga berteriak bahkan ada yang memaksa memegang tangan di wanita supaya tidak menutupi bagian pribadinya dengan tangan. Wanita dalam video itu terlihat menangis karena dicolek oleh beberapa warga yang memanfaatkan situasi.

Menurut keterangan erlina peristiwa tersebut terjadi ada Rabu malam di Jalan PM Noor, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Menurut kabar yang beredar dua sejoli itu diarak warga setelah ketahuan melakukan hubungan tidak sopan di semak-semak.

info media

Bawa Sabu-Sabu, Ibu Paroh Baya Ditangkap Polisi


Polres Bangkalan kembali mengungkap kasus peredaran narkoba. Kali ini seorang ibu setengah baya menjadi tersangka karena ditemukan membawa sabu seberat 8,35 gram.

Penangkapan ini bermula dari laporan masyarakat. Saneken dilaporkan menjadi pengedar narkoba jenis Sabu-Sabu. Tanpa menunggu lama, tim dari Polres Bangkalan bergerak cepat dan berhasil menangkap Saneken, di rumahnya, Kampung Tapel Rabesan, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Bangkalan.  

Dari tersangka ditemukan barang bukti berupa dompet kecil, yang didalamnya terdapat tiga kantong pelastik berisi sabu, dengan berat total 8,35 gram.  

Kapolres Bangkalan AKBP Anisullah M. Ridha mengatakan, dari tersangka diperoleh keterangan bahwa Sabu tersebut bukan miliknya, namun milik menantunya yang saat ini sudah ditetapkan sebagai DPO Polres Kabupaten Bangkalan.

Mayat Tanpa Identitas Ditemukan di dalam Selokan


Sesosok mayat ditemukan tertelungkup di saluran air atau selokan di Jalan Sidoyoso Surabaya. Penyebab tewasnya korban belum diketahui, namun diduga akibat penyakit epilepsi. Kejadian ini membuat gempar warga setempat mereka memadati TKP untuk melihat korban.

Mayat tanpa identitas ditemukan tertelungkup di sebuah selokan di Jalan Sidoyoso Surabaya, sore tadi (17/7), ciri- ciri korban menggunakan celana hitam dan baju kotak - kotak, penyebab korban tewas belum diketahui, namun diduga akibat penyakit ayan.

Tim Identifikasi dari Polrestabes yang mendapatkan laporan langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan identifikasi terhadap korban, di samping korban, juga ditemukan barang - barang milik korban, berupa jerigen yang berisi bensin.

Tidak ada tanda - tanda kekerasan di tubuh korban, jasad korban langsung dievakuasi ke kamar mayat oleh Tim Identifikasi. Hal ini dikatakan AKP Abdul Karim, Kanit Reskrim Polsek Simokerto. 

Kejadian ini sempat membuat gempar warga setempat, mereka berusaha melihat korban, penemuan mayat ini sedang ditangani Polsek Simokerto Surabaya.

Diduga Pengemudi Mabuk, Honda Jazz Seruduk Toyota Agya dan Dua Motor



info mediaKecelakaan melibatkan dua mobil dan dua motor terjadi di Jalan Ahmad Yani Surabaya, Minggu dinihari tadi. Tabrakan ini dipicu pengemudi Honda Jazz yang diduga mabuk, dengan menabrak mobil Toyota Agya yang melaju pelan di depannya. Akibat tabrakan ini, Agya sempat terbalik dan menyerempat dua pengendara motor.

Kecelakaan antara Honda Jazz dengan Toyota Agya ini terjadi di Jalan Utama Ahmad Yani, tepatnya di depan dealer Toyota, sekitar jam 1 dini hari. Seusai kejadian, mobil Toyota Agya L 1585 SB ini sempat terbalik, sebelum akhirnya dikembalikan oleh warga ke posisi semula.  

Sementara mobil Honza Jazz W 80 RA menabrak median jalan seusai menyerempat pengendara motor. Kondisi kedua mobil jenis city car ini sama-sama rusak parah. Beruntung, pengemudi Toyota Agya yang diketahui bernama Fajar Sidiq (42) warga Sumenep selamat dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara. Pengemudi Honda Jazz, belum diketahui identitasnya lantaran kabur bersama dua penumpangnya.

Dari informasi yang dikumpulkan, tabrakan ini berawal saat mobil Toyota Agya melaju pelan dari arah Sidoarjo menuju Surabaya. Namun saat melintas di depan dealer Toyota, tiba-tiba dari arah belakang melaju Honda Jazz dengan kencang dan langsung menyeruduk mobil Toyota Agya. Serudukan keras dari Jazz ini, membuat Agya terguling, dan terbalik di tengah jalan.  

Sseusai bertabrakan, kedua dua mobil jenis city car ini bukannya berhenti, tapi menyerempet dua pengendara motor, Honda Beat L 6112 YR dan Suzuki Satria L 4623 KV. Akibatnya pengendara motor Honda Beat yang diketahui bernama Ben Oni Israel, warga Manukan Asri mengalami luka di pundak. Sementara pengendara motor Suzuki Satria yang diketahui bernama Rido Wijoyo, warga Karang Rejo mengalami luka di kaki kanan. 

Seusai menabrak Agya dan motor, Jazz terus melaju dan baru berhenti setelah menabrak median jalan. Anehnya, seusai menabrak Agya, salah satu penumpang pengemudi Jazz  ini tiba-tiba memukul Fajar Sidiq, pengemudi Agya, yang terluka parah. 

Dugaan pemukulan ini dilakukan untuk meyakinkan massa bahwa pengemudi Agya-lah yang bersalah. Nah, setelah memukul pengemudi Agya, tiga penumpang mobil Honda Jazz langsung kabur. 

Saat ini, seluruh kendaraan yang terlibat kecelakaan diamankan ke Unit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya. Polisi juga masih terus memburu pengemudi mobil Honda Jazz W 80 RA beserta 2 penumpangnya yang kabur usai kejadian.


Berangsur Membaik, Kondisi Bayi yang Dilempar dari Luar Jendela


Setelah sempat menjalani perawatan sementara di puskesmas, bayi laki-laki yang ditemukan dilempar dari luar jendela di salah satu rumah warga di Jember, Jawa Timur, langsung dirujuk ke ruang perinatologi, RSUD Dokter Soebandi, Jember. Secara umum, kondisi bayi berangsur membaik dan kini sedang menjalani observasi tim medis.

Pasca menjalani perawatan sementara di Puskesmas Umbulsari, bayi berjenis kelamin laki-laki yang ditemukan di rumah Munfarida, warga Desa Sidorejo, Kecamatan Umbulsari, Jember, pada Jumat petang, langsung dirujuk ke ruang perinatologi RSUD Dokter Soebandi, Jember. 

Bayi yang hingga kini masih belum diberi nama tersebut, hingga Minggu pagi, masih menjalani observasi tim medis rumah sakit. 

Menurut dokter jaga, Dokter Muhammad Afif secara umum kondisi bayi berangsur membaik dan telah dipindahkan dari inkubator ke boks bayi biasa.

Diduga kuat, pelaku pembuang bayi adalah Ulum, anak laki-laki Munfarida yang berstatus mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Jember. Bayi tersebut merupakan hasil hubungan dengan kekasihnya, dan sengaja dibuang ke rumahnya sendiri, lantaran takut aib pelaku diketahui oleh keluarganya.

Kerja di Taiwan, TKI Wajib Ikut Pelatihan


Pemerintah Taiwan mengeluarkan peraturan yang mewajibkan para tenaga kerja Indonesia di sektor pelayanan rumah tangga mengikuti pelatihan keterampilan yang diadakan oleh pemerintah setempat.
"Peraturan tersebut akan berlaku efektif mulai tahun depan," kata Deputi Direktur Jenderal Pengembangan Tenaga Kerja, Kementerian Tenaga Kerja Taiwan, Tsai Meng Liang.

Penyelenggaraan pelatihan keterampilan tersebut dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah Taiwan untuk mencegah mereka terjerumus dalam bidang pekerjaan ilegal setelah mereka kabur dari majikan karena perselisihan dan ketidaksesuaian dengan kontrak kerja. "Para TKI wajib mengikuti pelatihan tersebut minimal 90 jam agar bisa mendapatkan sertifikat dari kami," ujarnya.

Dengan adanya pelatihan itu, lanjut dia, maka majikan bisa mengambil keputusan, apakah tetap mempekerjakan atau memulangkan TKI yang tidak mampu bekerja sesuai kebutuhan dalam rentang 60 hari setelah TKI tiba di rumah majikan. Oleh sebab itu, Tsai meminta TKI yang baru bekerja untuk memanfaatkan program pelatihan keterampilan yang difasilitasi oleh pemerintah Taiwan tersebut.

Jalan Rusak Parah, Warga Dirikan Pos Kamling di Tengah Jalan


Jalan rusak parah tak kunjung diperbaiki, warga Desa Kaliacar, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo mendirikan Pos Kamling di tengah jalan dan tanami pohon pisang.

Kondisi jalan yang mengalami kerusakan parah, bergelombang hingga berlubang besar, sepanjang 1 kilometer. Warga bersikap dengan mendirikan pos kamling di tengah jalan, memindah kios bensin ke tengah jalan, hingga menanami jalan dengan aneka tanaman, seperti pohon pisang dan bunga.  

Warga juga memampang poster yang bertuliskan protes ke anggota DPRD, yang tak pernah menyuarakan aspirasi masyarakat.  

Sebab, jalan desa itu rusak parah sejak lama dan 8 tahun terakhir tak ada perbaikan. Akibatnya, banyak pengendara motor yang jatuh.

Padahal jalan itu cukup ramai, karena menghubungkan Kecamatan Gading dengan Kraksaan, Besuk, Tiris dan Krucil. Warga berharap, pemerintah segera memperbaikinya.  

Taiwan keluarkan peraturan pelatihan keterampilan bagi TKI



info mediaPemerintah Taiwan mengeluarkan peraturan yang mewajibkan para tenaga kerja Indonesia di sektor pelayanan rumah tangga mengikuti pelatihan keterampilan yang diadakan oleh pemerintah setempat.

"Peraturan tersebut akan berlaku efektif mulai tahun depan," kata Deputi Direktur Jenderal Pengembangan Tenaga Kerja, Kementerian Tenaga Kerja Taiwan, Tsai Meng Liang, kepada Antara di Taipei, Jumat (15/7).

Penyelenggaraan pelatihan keterampilan tersebut dibiayai sepenuhnya oleh pemerintah Taiwan untuk mencegah mereka terjerumus dalam bidang pekerjaan ilegal setelah mereka kabur dari majikan karena perselisihan dan ketidaksesuaian dengan kontrak kerja.

"Para TKI wajib mengikuti pelatihan tersebut minimal 90 jam agar bisa mendapatkan sertifikat dari kami," ujarnya.

Dengan adanya pelatihan itu, lanjut dia, maka majikan bisa mengambil keputusan, apakah tetap mempekerjakan atau memulangkan TKI yang tidak mampu bekerja sesuai kebutuhan dalam rentang 60 hari setelah TKI tiba di rumah majikan.

Oleh sebab itu, Tsai meminta TKI yang baru bekerja untuk memanfaatkan program pelatihan keterampilan yang difasilitasi oleh pemerintah Taiwan tersebut.

Pihaknya menampik anggapan bahwa pelatihan yang digelar oleh pemerintah Taiwan itu sebagai bentuk ketidakpercayaan warga Taiwan pengguna jasa TKI atas pelatihan yang diselengggarakan oleh balai latihan kerja (BLK), baik milik pemerintah Indonesia maupun perusahaan pengerah jasa TKI.

"Justru pelatihan yang kami gelar itu untuk meningkatkan keterampilan para TKI. Bahkan ada TKI yang masuk shelter (penampungan khusus bagi TKI bermasalah) saat pulang punya keterampilan khusus karena pelatihan yang kami berikan," katanya.

Sampai saat ini jumlah TKI yang bekerja secara ilegal setelah kabur dari majikan mencapai angka 23.000 atau 45 persen dari pekerja asing ilegal di Taiwan.

Tsai menjelaskan bahwa pelatihan tersebut sebagai tindak lanjut dari peraturan sebelumnya yang memperbolehkan TKI sektor formal bekerja di Taiwan selama 15 tahun dan sektor informal selama 12 tahun dengan catatan TKI yang bersangkutan tidak melakukan pelanggaran hukum dan berketerampilan.

Terkait para TKI yang meminta izin untuk melakukan kegiatan keagamaan, Tsai menganggap bukan sebagai kendala bagi para majikan. "Tadinya majikan menganggapnya sebagai kendala karena menghambat produktivitas TKI. Tapi, lama-lama sudah tidak lagi, asalkan minta izin terlebih dulu kepada majikan," ujarnya.

Hampir setiap bulan di Taiwan terdapat tablig akbar yang diadakan para TKI dengan menghadirkan penceramah dari Indonesia. Demikian pula dengan organisasi-organisasi TKI lainnya yang mengadakan berbagai jenis kegiatan di luar tempat kerja.

Jumlah TKI di Taiwan mencapai angka 240.000 atau terbanyak di antara negara penyumbang pekerja asing lainnnya, seperti Vietnam, Filipina, dan Thailand.

Pemerintah Taiwan tidak membatasi jumlah TKI selama pemerintah Indonesia masih mengeluarkan izin kerja bagi warganya ke luar negeri.

Tak Ingin Korban DB Bertambah, Diskes Lakukan Fogging



info media Kabar merebaknya serangan Demam Berdarah atau DB di wilayah Desa Bancar, Kecamatan Bangkal, Ponorogo, Jatim langsung direspon Pemkab Ponorogo.
Bahkan Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni langsung menerintahkan Dinas Kesehatan Ponorogo untuk melakukan antisipasi dini.
Bahkan setelah mendapat laporan resmi dari Pemerintah Desa Bancar terkait mewabahnya penyakit demam berdarah di Desa Bancar, Dinas Kesehatan Ponorogo langsung menurunkan tim khusus untuk melakukan Fogging ke Desa Bancar.
Kades Bancar, Pamuji mengaku bersyukur atas kesigapan Pemkab Ponorogo tersebut. "Atas nama Pemerintah desa dan masyarakat Desa Bnacar, kami sangat bersyukur dan Ahamdulillah karena Pemkab Ponorogo langsung turun melakukan fogging di Desa kami, pagi tadi," ujar Pamuji selaku Kades Bancar, Sabtu (16/7).
Dia menambahkan selain fogging, pihaknya bersama perangkat Desa dan masyarakat Desa Bancar juga melakukan kerja bakti untuk mencegahnya peredaran nyamuk aides aghepthy.
Pamuji juga berharap masyarakat Desa Bancar untuk selalu pro aktif melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk atau PSN sejak dini.
"Upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk perlu peran aktif seluruh masyarakat agar merebaknya penyakit demam berdarah ini bisa diminimalisir," pintanya

Subhanallah, Hanya Masjid Di Pasar Sayur Yang Selamat Dari Amukan Api



Meskipun semua kios dan lapak pasar sayur sisi selatan hangus terbakar, ada satu bangunan yang luput dari jilatan si jago merah. Yaitu bangunan masjid. Menurut keterangan pengurus takmir masjid, saat itu api berkobar cukup besar di kios sekitar masjid.

Sampai saat ini sisa api kecil masih menyala di sekitar kios dekat Masjid  Baiturrahim yang ada di dalam Pasar Sayur Kabupaten Magetan. Bangunan masjid yang diresmikan pada tahun 1986 ini, menjadi satu-satunya bangunan yang selamat dari amukan si jago merah. Bahkan, masjid ini menjadi tempat berlindung, saat pedagang panik melihat kiosnya dilalap si jago merah pada Kamis malam itu.

Pengurus takmir Masjid Baiturrohim, Subagiyo menceritakan, saat itu api cukup besar. kobaran api mencapai ketinggian di atas masjid. Beberapa kios di sisi masjid semua hangus terbakar. Meskipun jarak masjid dengan kios yang terbakar cukup dekat, akan tetapi api tidak membakar bangunan masjid.

Sementara itu, dari atas bangunan masjid nampak ribuan kios dan lapak pedagang Pasar Sayur Magetan, hangus terbakar. Tidak hanya kehilangan tempat untuk berjualan, para pedagang di salah satu pasar tradisional terbesar di Magetan ini, juga kehilangan barang dagangannya.  Karena mayoritas barang tidak bisa diselamatkan, saat api mengepung bangunan kios dan lapak

Tertangkap, 2 PNS Konsumsi dan Edarkan Sabu



info mediaSatuan Reserse Narkoba Polres Kediri, berhasil membekuk 2 oknum Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Kediri. Mereka Sugianto, warga Desa Tugurejo Ngasem yang berprofesi sebagai PNS di Dinas Perhubungan, dan Judi warga Desa Banyuanyar Kecamatan Gurah yang berprofesi sebagai juru parkir Dispenda di Pasar Pare. Keduanya ditangkap karena telah mengkonsumsi narkoba jenis sabu, serta mengedarkan ke sejumlah teman.

Selain kedua pelaku, polisi juga mengamankan Puguh Waloyo warga Desa Bogem Kecamatan Gurah , yang terbukti telah membeli sabu. Dari tangan mereka berhasil diamankan sabu-sabu seberat 1,5 gram lebih, serta sejumlah alat hisap bong maupun pipet.

Menurut Sugianto, mengkonsumsi sabu sejak 16 tahun lalu. Meski sempat berhenti karena kecelakaan, pria yang hendak pensiun 8 tahun lagi ini nekat mengkonsumsinya lagi karena kecanduan. Ia pun berdalih mendapatkan barang haram tersebut dari seorang yang tidak ia kenal dengan sistem ranjau.

Kasubbag Humas Polres Kediri, AKP Bowo Wicaksono mengatakan, penangkapan para tersangka berawal dari dibekuknya tersangka Puguh. Kemudian berkembang kepada kedua pelaku lainnya. Para tersangka ditangkap dirumah masing-masing .

Kini para tersangka harus mendekam di Mapolres Kediri guna pemeriksaan lebih lanjut. Para tersangka dikenakan pasal 114 subsider 113 undang undang tentang narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara. Sementara, untuk kedua tersangka PNS terancam sanksi khusus dari pemerintah

Persiapan Awal Pembangunan Bandara Di Perbatasan Trenggalek Tulung agung Sudah Dilaksanakan



Setelah mendapatkan lampu hijau dari sekretariat negara terkait pembangunan bandara di wilayah selatan pulau jawa, khususnya di Jawa Timur, Bupati Kabupaten Trenggalek bernegosiasi dengan para bupati se karisidenan Kediri, untuk mendirikan bandara di daerah perbatasan Trenggalek dan Tulungagung.

Perancangan mega proyek ini bukan hanya untuk gagah-gagahan saja, mega proyek ini merupakan ikhtiar banyak bupati untuk mengurangi gap, atau jurang pemisah yang kini semakin meningkat. Baik gap transportasi maupun gap ekonomi bagi daerah-daerah yang punya akses konektivitas yang bagus dengan daerah yang belum.

Setelah di telusuri secara mendalam, di radius 100 km dari bandara, zona yang tidak tersentuh sama sekali dari pada dampak bandara, merupakan  daerah jawa bagian selatan barat daya ini,  yakni Karisidenan Kediri dan Madiun.

Seperti yang diungkapkan Wakil Bupati, Mochamad Nur Arifin, di gedung DPRD. Pihaknya berharap proyek ini akan segera di sah kan oleh kementrian, bahkan proses awal sudah di lakukan, yakni pembacaan surat-surat pengajuan oleh Wakil Gubernur di hadapan Menko Polhukan, Luhut Pandjaitan.

"Bupati, Emil Elestianto Dardak, juga sudah menyerahkan surat pernyataan  8 bupati terkait permintaan bandara, pada saat halal bihalal bersama Gubernur Jawa Timur kemaren," kata mochamad nur arifin.

Kawasan yang di prediksi akan menjadi sasaran pembangunan bandara, berada di perbatasan antara Kabupaten Trenggalek dengan Kabupaten Tulungagung. Sebab disana masih ada lahan datar yang cukup luas.

Dengan pembangunan bandara di sekitaran wilayah jawa sebelah barat daya ini, diharapkan Kabupaten Trenggalek dapat meningkatkan konektivitas dengan berbagai daerah, dengan demikian ekonomi di Trenggalek akan terus meningkat.

Kudeta Gagal Turki Telan Korban 90 Tewas dan 1.154 Luka-Luka



Kantor berita Anadolu menyebutkan bahwa upaya kudeta militer terhadap pemerintahan Turki telah menyebabkan 90 orang meninggal dan 1.154 luka-luka. Banyak di antara mereka adalah warga sipil.
Sejak kemarin malam, Jumat (15/7), serangkaian peristiwa berdarah terjadi di dua kota terbesar Turki, Istanbul dan Ankara. Sekelompok anggota angkatan bersenjata menyerang dan menduduki sejumlah lokasi strategis dalam upaya menggulingkan pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Pasukan pro-kudeta tersebut dilengkapi persenjataan berat serta tank dan helikopter serbu. Bahkan mereka juga dikabarkan menggunakan sebuah pesawat F-16 untuk mengebom Istana Presiden Turki.

Fotografer AFP melaporkan telah menyaksikan tentara menembaki warga yang berkumpul di dekat salah satu jembatan Selat Bosphorus, Istanbul. 

Sementara itu, kantor berita Anadolu mengabarkan, gedung parlemen Turki di Ankara diserang dengan menggunakan bom.

Untungnya, tentara dan polisi yang tetap loyal kepada pemerintah berhasil menggagalkan upaya para pembelot itu. Sekitar 1.500 personel yang terlibat dalam upaya kudeta ditahan. 

Saat ini situasi di Turki berangsur kembali ke normal. Meski begitu pemerintah tetap memberlakukan jam malam dan penjagaan ketat di setiap penjuru.

Indonesia Sumbang 45% Pekerja Asing Ilegal di Taiwan


info mediaIndonesia menyumbang 45 persen jumlah orang asing yang bekerja secara ilegal di Taiwan, kebanyakan di antara mereka melarikan diri dari majikan yang mengontraknya.
"Sampai saat ini jumlah pekerja asing ilegal sekitar 51 ribu orang. Dari Indonesia tercatat sebanyak 23 ribu orang atau sekitar 45 persen dari jumlah pekerja asing ilegal," kata Deputi Direktur Jenderal Pengembangan Tenaga Kerja, Kementerian Tenaga Kerja Taiwan, Tsai Meng Liang, kepada Antara di Taipei, Jumat (15/7/2016).
Ia menyebutkan bahwa Indonesia menduduki peringkat kedua penyumbang tenaga kerja asing ilegal di bawah Vietnam yang mencapai 24 ribu orang.
Sementara sisanya berasal dari Filipina dan Thailand.
Tsai mengungkapkan bahwa hampir semua pekerja asing yang berjumlah 590 ribu orang memasuki Taiwan secara legal.
Bahkan para tenaga kerja asing itu bekerja di Taiwan melalui kontrak kerja selama tiga tahunan.
Namun munculnya pekerja asing ilegal dipicu oleh ketidakcocokan dengan majikan atau jenis pekerjaan tidak sesuai dengan kontrak kerja.
Kemudian mereka bekerja pada majikan lain atau sektor lain yang dianggapnya lebih bagus.
"Padahal untuk menyelesaikan persoalan itu, kami punya 'Call Center' 1955. Kalau ada masalah dengan majikan atau pekerjaan, telepon saja ke nomor itu. Jangan diselesaikan dengan cara-cara yang dapat merugikan diri sendiri," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya di kawasan Xinchuang, New Taipei City, itu.
Tsai menjelaskan bahwa selain dikenai denda sejumlah uang dan deportasi, pekerja migran ilegal tersebut akan dikenai hukuman dilarang memasuki Taiwan seumur hidup.
"Belum lagi hak-haknya sebagai pekerja asing, seperti asuransi, jaminan kesehatan, dan jaminan keamanannya akan hilang begitu saja," ujarnya menambahkan.
Menurut dia, tidak sedikit tenaga kerja Indonesia yang kabur justru menjadi korban pemerasan oknum agen tenaga kerja di Taiwan.
"Oleh sebab itu, kami imbau agar para TKI tidak sampai kabur jika menghadapi masalah dengan majikan," demikian Tsai.

Kedutaan Diminta Respons Kasus TKI Tarsinah



info mediaPemerintah Indonesia melalui Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia melayangkan surat ke Kedutaan Indonesia di Irak, Kamis 14 Juli 2016.
Surat tersebut berisi permintaan penelusuran informasi seorang TKI asal Kabupaten Indramayu, Tarsinah, yang ditahan majikannya di Irak.
Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Indramayu, Iman Sulaeman menyatakan, permasalahan Tarsinah ditangani langsung BNP2TKI.
“Sebab, yang bersangkutan disalurkan oleh penyalur ilegal. Kalau disalurkan melalui kami, BNP2TKI biasanya mengintruksikan kami yang menanganinya,” katanya, Jumat 15 Juli 2016.
Dalam surat tembusan yang dibacakan Iman, upaya koordinasi dengan Duta Besar Indonesia di Irak sebagai respon dari laporan dan pemberitaan di media massa. Ia mengutip informasi dari surat tersebut bahwa salah seorang warga daerahnya memang diketahui bekerja sebagai TKI di Timur Tengah setelah disalurkan oleh tetangganya bernama Iti.
“Di sini disebutkan Tarsinah sudah bekerja di Irak selama dua setengah tahun yang berarti sudah overstay dari yang biasanya hanya dua tahun,” kata Iman.
Akan tetapi, ia melanjutkan, yang bersangkutan tidak bisa pulang karena ditahan majikannya yang disebut mengontrak Tarsinah selama dua tahun.
Iman mengatakan, Tarsinah bekerja di majikannya yang kedua itu sejak April 2015. Ia digaji setiap bulan 300 dolar atau sekira Rp 4 juta. Nilai gaji yang sama diterima Tarsinah dari majikannya yang pertama. Namun ia hanya menerima gaji untuk dua bulan kerja dari masa kerja selama 15 bulan di sana.
Dinsosnakertrans Indramayu memastikan penyalur TKI perorangan bernama Iti ilegal. Menurut laporan yang diterima Iman, penyalur yang sama diketahui membawa sembilan TKI lainnya ke Irak bersamaan dengan Tarsinah. Namun, ia belum mengetahui identitas dan daerah asal kesembilan TKI tersebut.
“Kasus seperti ini sebenarnya bukan yang pertama kali terjadi menimpa warga Indramayu. Masalahnya, masyarakat masih percaya kepada penyalur ilegal seperti Iti. Kalau lewat prosedur resmi, bisa mudah diselesaikan apabila ada masalah di negara tujuannya,” kata Iman menjelaskan.
Ia merasa pihaknya sudah cukup optimal menyosialisasikan penyaluran TKI secara resmi melalui sejumlah lembaga swadaya masyarakat.
Meskipun sudah diupayakan melalui Kedutaan Indonesia di Irak, Iman belum bisa memastikan pemulangan Tarsinah bisa berjalan mulus. Ia mengharapkan kasus Tarsinah menjadi contoh agar masyarakat yang ingin bekerja sebagai TKI mendaftarkan diri melalui penyalur resmi dan dinas terkait.
Serikat Buruh Migran Indonesia Kabupaten Indramayu menganggap kasus Tarsinah termasuk dalam tindak pidana perdagangan orang. Ketua SBMI Kabupaten Indramayu, Juwarih beranggapan sistem penyaluran TKI yang dilakukan Iti tidak melalui tahapan yang biasa dilakukan penyalur TKI pada umumnya seperti tes medis dan pelatihan.
“Permasalahan seperti ini sudah sering terjadi tapi seperti tidak ada penyelesaiannya. Masalahnya bukan hanya regulasi. Masyarakat di sini tidak mendapatkan informasi yang sebenarnya tapi melalui calo-calo tersebut,” kata Juwarih saat mendatangi rumah keluarga Tarsinah di Desa Bangodua, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu sehari sebelumnya

Top