Ada tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang tewas
dan 55 TKI lainnya mengalami korban luka-luka karena goncangan gempa 6,7 SR
yang menimbulkan sejumlah gedung bertingkat roboh.
Informasi yang didapat dari Kantor Berita Antara
di Jakarta,pada saat ini para pejabat KDEI di Taipei sudah bergerak langsung di
lokasi terjadinya bencana.
Mereka sudah berada di lokasi gempa bumi paling
parah yaitu tepatnya sekitar 317 Km arah selatan Kota Taipe di Taiwan yaitu di
Kabupaten Tainan langsung melakukan pendataan jumlah korban yang memiliki
kewarganegaraan Indonesia. Terdapat sekitar 16.000 Warga Negara Indonesia yang bekerja di industri manufaktur dan sebagai
perawat orang tua jompo tinggal di Kabupaten Tainan.
Yang terkena dampak gempa bumi terparah Selain
Tainan adalah di Kabupaten Pingtung dan Kota
Kaohsiung. Di daerah tersebut banyak juga pekerja yang berasal dari Indonesia.
"Sahabat kita TKI yang berada di wilayah
tersebut sekarang sudah dalam keadaan baik sehat wal’afiat" ungkap Dian
Sidik Ramadhani seorang nelayan dari Indonesia yang berpangkalan di Pelabuhan
Donggang, Kabupaten Pintung, ketika dihubungi dari Jakarta.
Sesama WNI, baik itu sebagai pekerja ataupun
sebagai pelajar, mereka saling bertukar informasi mengenai kondisi masing-masing
setelah goncangan gempa itu terjadi pada
pukul 03.54 waktu setempat hingga sekarang.
27 kilometer dari timur laut Kabupaten Pingtung
dengan kedalaman gempa 16,7 kilometer merupakan Pusat gempa. Menurut hasil
pendataan KDEI jumlah yang korban gempa bumi di negeri Formosa ini diperkirakan
akan terus bertambah terutama yang berkewarganegaraan Indonesia karena WNI di
Taiwan dari tahun ke tahun terus bertambah dima jumlah pekerja sekarang sudah
mencapai 25.000 pekerja da nada 4500 yang menikah di Taiwan.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar