Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Anak TKI Derita Gizi Buruk Setelah ditinggalkan Orang Tuanya



Ilustrasi : Gizi Buruk

Kasus Gizi Buruk terjadi lagi di Indonesia di wilayah Pamekasan Jawa Timur teruangkap oleh oleh anggota Kodim 0826 Pamekasan Letkol Mawardi. Balita gizi buruk tersebut bernama Rohmah dengan usia 3 tahun yang hanya memiliki berat badan 7kg.

Ketika diliput oleh berbagai media Letkol Mawardi seorang  (1/2) menuturkan Rohmah merupakan anak TKW asal Desa Bujur Timur Kecamatan Batu Marmar. Balita tersebut  memiliki Kedua orang tua yang bekerja sebagai TKI di  Malaysia.

Rohmah dilahirkan di Malaysia setelah menginjak usia 3 tahun oleh kedua orang tuanya dibawa ke rumahnya  Dusun Trebung  Desa bujur timur  di Kecamatan Batumarmar Pamekasan. Rohmah tinggal bersama ibunya dan tidak dibawa kembali ke Malaysia oleh bapaknya karena ibunya  nya terkena penyakit TBC.

Pertama kali Balita tersebut tiba di Bujur Timur Kondisinya terlihat sehat dan berseri. Namun seiringnya waktu pertumbuhannya semakin kurus apalagi petugas Puskesmas Batumarmar melarang ibunya untuk memberikan ASI karena khawatir tertular oleh penyakit ibunya.

Kondisi ibunya semakin memburuk kesehatannya dan akhirnya meninggal, kondisi Rohmah semakin parah yang selanjutnya diwarat oleh neneknya Riha (65) yang profesinya sebagai dukun pijat bayi. Penghasilan neneknya tidak menentu apalagi untuk membeli susu formula.

Anggota Kodim 0826 Pamekasan mengatakan Babinsa Desa Bujur Timur telah membantu melaporkan kasus tersebut ke Dinas Kesehatan Pamekasan agar Balita Gizi Buruk mendapatkan perawatan dengan baik. 

Sumber : Republika
  



Hati-hati sekarang Copet Berkeliaran di Jeddah

Kejahatan  terjadi bukan hanya niat pelakunya namun karena ada kesempatan. Baru-baru ini telah marak terjadi pencopetan yang menjadi korban adalah para TKI di Jeddah. Kasus pencopetan sering kerap terjadi di wilayah  perbelanjaan setelah korban mendapatkan gaji nya dan hendak ngantri berbelanja namun nasib naas setelah mau melakukan pembayaran dompet korban telah raib diambil sang pencopet yang isinya surat-surat berharga dan sejumlah uang .

Menurut penuturan salahsatu korban pencopetan Supardi tenaga kerja asal Solo, Jawa Tengah yang berprofesi sebagai Supir rumahan mengaku sangat kesal  mengetahui dompet didalam sakunya hilang setelah sebelumnya ikut mengantri membeli makanan disebuah restoran Raydan, Street 40, Jeddah pada Minggu (19/7) malam.  Beliau mengatakan “Saya Kaget dan terkejut yang diikuti rasa panik ketika hendak mau membayar, dompet sudah gak ada di Saku Celana Saya, setelah itu coba mengecek ke Mobil barangkali tertinggal ternyata tidak ada". Setelah selesai mengecek di Parkiran mobil dan menelusuri jalan ke tempat membeli makanan.

Dia baru sadar ada oknum yang mencurigakan saat ngantri ada yang mendorong-dorong dirinya oleh Seorang Pria yang bertubuh tinggi besar yang diduga pelakunya berkewarganeraan Pakistan, lantas Supardi berlari ke Tempat mengantri membeli makanan orang tersebut yang diduga pencopet sudah tidak ada di tempat. Dengan terjadinya  kejadian itu, Supardi harus rela kehilangan uang sebesar SR 1100 atau setara RP 3,7 juta dan surat-surat berharga seperti iqomah dan ruksoh (SIM). Beliau berpesan kepada teman-teman TKI  kejadian ini menjadi suatu pembelajaran berharga bagi para TKI agar selalu berhati-hati membawa barang bawaan berharga. Jika ada Perilaku Oknum yang mencurigakan segera siaga amankan barang bawaan kita agar tidak menjadi korban pencopetan, jika sudah menerima gaji bulanan secara cash segera setor ke rekening tabungan kita di bank  atau langsung transfer ke Indonesia

Hal serupa juga dialami oleh Budi Yuwono tenaga kerja asal Salatiga, Jawa Tengah. Kejadiaanya pada hari Senin, 20 Juli 2015 Saat ngantri membeli tamis di daerah Al-Zahra, Jeddah, saku Budi digerayangi orang tak dikenal, Menurut penuturannya dia  sadar pada saat kejadian ada yang mencoba mengerayangi saku celana, Budi pun langsung mundur kebelakang, ketika Budi toleh kebelakang ternyata orangnya sudah gak ada dan dompetnya sudah raib menghilang. Dia mencoba memberitahu kepada orang ramai disekitarnya  bahwa dia sedang mengalami kecopetan, namun percuma pelakunya sudah tidak ada. Adapun kerugian yang diderita Budi adalah kehilangan uang miliknya sebesar SR 3000 atau setara dengan 10 juta Rupiah yang diambil copet.

Dengan kejadian peristiwa di Atas kita bisa lebih berhati-hati agar selalu menjaga barang bawaannya tidak berpindah tangan ke pelaku kejahatan. 

8 Pencuri Kendaraan Motor dengan kekerasan Di ringkus Polres Sumedang.

Sumedang (27/6), Kasus pencurian kendaraan bermotor dengan menggunakan kekerasan sudah menjalar dimana-mana. Di sumedang Kawanan perampok sering beraksi dibeberapa wilayah operasi seperti Kecamatan Wado, Kecamatan Jatinangor dan juga di Kecamatan Sumedang. 

Berdasarkan hasil dari informasi dari masayarakat yang kasus pencurian dengan kekerasan berkat kerja keras anggota kepolisian Resort Sumedang sebanyak 8 tersangka berhasil diringkus dan digelandang di Mapolres Sumedang, Jawa Barat. Barang bukti yang disita antara lain puluhan motor dua buah handphone dan kartu ATM.

Komplotan tersebut dengan mudah melakukan aksinya di Sumedang. Polisi mempersilahkan kepada Masyarakat yang merasa kehilangan motornya bisa langsung mengambilnya ke Mapolres Sumedang dengan membawa bukti kelengkapan Surat-surat kendaraan tanpa dikenakan biaya apapun. Tersangka akan dijerat pasal 365 dan 363 KUHP dengan ancaman hukuman lima hingga sembilan tahun penjara.

Pihak Kepolisian menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan jangan segan-segan segera untuk melaporkan kepada pihak berwajib jika terjadi Tindak Pencurian dengan Kekerasan agar segera ditangani.

Ada tersangka baru kasus pembunuhan Angeline

Kapolda Bali Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi  Ronny F Sompie menyampaikan bahwa ada tersangka baru dalam kasus pembunuhan Angeline. Indikasi ini berdasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan dari keterangan Agustinus (Agus).

Dari keterangan tersangka dengan data bukti-bukti yang ditemukan di lokasi rumah Margriet, ternyata apa disebutkan tersangka Agus menguatkan adanya indikasi tersangka baru.



" Kalau itu ada, pastilah kami akan sampaikan ke media," janji Kapolda Bali yang dilansir pada hari Kamis (25/6) di Mapolda Bali. Kendati begitu, beliau mengakui hingga kini pihaknya belum menetapkan Margriet sebagai tersangka, karena kita harus mengumpulkan dan menguatkan alat bukti lainnya, tidak sekadar kita mengandalkan keterangan tersangka sebagai alat bukti saksi untuk tersangka lainnya," ungkap Ronny.

Pada saat sama, Kapolda Bali memastikan jika Agus sebagai saksi  atas tersangka lainnya. Hal ini karena Agus  berada di lokasi di mana kematian korban diketahui oleh Agus. 


 


Top