Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

TKI di Taiwan Disarankan Bentuk Organisasi



Lembaga swadaya masyarakat di Taiwan mendorong sejumlah organisasi yang dibentuk para tenaga kerja Indonesia untuk tidak melakukan tindak kekerasan yang merugikan diri sendiri dan mengganggu ketertiban umum.

"Seharusnya organisasi yang dibentuk para TKI di Taiwan punya tujuan pemberdayaan dan mengedepankan hal positif bagi TKI itu. Bukan malah sebaliknya," kata Direktur Global Workers Organization (GWO) Karen Hsu di Taipei, Minggu (17/7/2016) melalui keterangannya.

Pimpinan lembaga nonpemerintah yang membidangi persoalan pekerja asing di Taiwan itu prihatin atas aksi tawuran antar-TKI yang terjadi di luar arena halal bi halal para TKI di Kota Taichung, Minggu (10/7/2016) lalu.

Akibat insiden kekerasan tersebut, sejumlah TKI mengalami luka-luka dan harus menjalani perawatan di rumah sakit di kota terbesar ketiga di Taiwan itu.

Karen menduga ada pihak-pihak yang menyalahgunakan tujuan dari pembentukan organisasi di Taiwan.

Menurut dia, longgarnya peraturan di Taiwan atas pembentukan organisasi atau lembaga yang dihimpun warga asing tersebut diikuti dengan kegiatan positif dan pencitraan masyarakat Indonesia di negara lain.

"Perwakilan pemerintah Indonesia di sini seharusnya aktif melakukan pembinaan terhadap TKI supaya tidak melakukan hal-hal negatif yang justru merugikan diri mereka sendiri," kata mantan jurnalis kelahiran Kaohsiung, Taiwan itu

Banyak Calo TKI Bertebaran di Bogor

Bogor (10/4) - Di Kabupaten Bogor sudah marak terjadi banyak para calo PJTKI bertebaran memburu calon tenaga kerja, meski perusahaan pengerah jasa tenaga kerja sudah tidak lagi beroperasi di sana.  

Perusahaan pengerah tenaga kerja yang sudah tidak lagi beroperasi hanya ada satu petugas keamanan yang berjaga, mereka sekadar mengamankan aset perusahaan dan bangunan fisik yang ada. Hal ini sangat rawan terhadap kasus perdagangan manusia yang kian marak terjadi dimana-mana.

Sejumlah PPTKIS yang berhenti beroperasi juga melakukan praktik percaloan TKI juga masih berlangsung di Kabupaten Bogor. Para calo ini memburu para calon tenaga kerja untuk disalurkan ke PPTKIS yang berada di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Bahkan, beberapa di antaranya ada yang langsung berhubungan dengan agen tenaga kerja di Singapura. Mereka gencar dengan memburu TKI demi imbalan yang tak sedikit. Rata-rata mereka mendapatkan uang Rp 1 juta sampai Rp 3 juta untuk setiap TKI yang berhasil direkrut.

Proses Perekrutan TKI

Di Bogor, para calo biasa menyebut dirinya dengan istilah sponsor. Seperti AN (31), pramugari di salah satu maskapai yang biasa bertugas di Singapura. Dia mengaku baru memulai bisnis menjadi pemasok para TKI setelah berkenalan denga seorang agen di Singapura. Dia mengatakan bahwa Usia di atas 23 tahun kami anggap sudah dewasa untuk bekerja di luar negeri. Para calon hanya menunggu panggilan dari AN untuk diberangkatkan ke luar negeri. Yang nantinya Paspor akan diurusnya.
Dia mengaku baru memberangkatkan satu orang TKW ke Singapura. AN menjelaskan, sesampainya di Singapura, buruh TKI akan dijemput dan diantar oleh agen ke rumah majikan. “Agen ini legal dan biasa mengurus TKW yang umumnya bekerja sebagai pembantu,” katanya.
Bahkan sebelum berangkat ke Singapura, para TKI juga dibekali buku panduan bekerja. Begitu agen di sana cocok dengan persyaratan calon TKW, langsung bisa berangkat,” kata AN. Untuk satu TKW, AN mengaku mendapat fee dari agen Rp 1 juta.

Calo TKI Bertebaran Dimana-mana

Praktik percaloan di Kabupaten Bogor ternyata banyak dijumpai. Seperti pengakuan Acep, petugas sekuriti  PT Amrita Mahesa Prima, PPTKIS di Kecamatan Gunung Putri Bogor yang sudah tutup. “Kalau sponsor yang biasa mencari TKW, banyak,” katanya. Para calo  umumnya beroperasi dengan target masyarakat ekonomi lemah di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. “Walaupun PT di Bogor (DN menyebut PPTKIS dengan PT, Red) sudah tutup, saya bisa menyalurkannya ke PT lain di Jakarta dan Bekasi,” katanya.Semasa PT Amrita Mahesa Prima beroperasi, dia mengaku menjadi salah satu yang mencarikan calon TKW. “Kebanyakan ke Brunei dan Singapura,” ujarnya.

Selain DN, masih ada lagi ASR (40) yang merupakan sopir di salah satu PPTKIS di luar Bogor. Dia pun menjanjikan bayaran bagi yang mampu merekrut TKI. Umumnya para calo memberangkatkan para TKW ke kawasan negara Asia, seperti Singapura, Hong Kong, Taiwan, Brunei, dan Malaysia.

Maraknya praktik percaloan buruh migran di Bogor diakui oleh AB, instruktur PPTKIS Y di kawasan Pancoran Jakarta yang memiliki balai latihan kerja di daerah Nagrak, Kabupaten Bogor. “Banyak juga sponsor yang datang mencari calon TKI dan menawarkannya pada kami. Dia menyebut sejumlah sponsor yang dikenalnya.

Perdagangan Manusia

Dengan  maraknya percaloan buruh migran di Bogor, Kepala Bidang Analisa Kebijakan Migrant Care, Wahyu Susilo mengkategorikan hal tersebut berpotensi menjadi praktik perdagangan manusia. “Dalam UU Nomor 39 Tahun 2004, seharusnya perekrutan TKI tidak seperti itu, tidak mengenal percaloan. Tetapi calon TKI datang langsung ke PPTKIS sesuai informasi yang didapat dari internet atau orang lain. Kalau tidak, itu jelas menyalahi aturan UU, dan berpotensi human trafficking (perdagangan manusia) seperti tertera dalam UU Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perdagangan Manusia,” katanya.

Wahyu membeberkan alasan potensi human trafficking, karena tidak adanya balai latihan kerja dan proses yang lebih cepat dari yang seharusnya. “Maka pemalsuan dokumen rentan terjadi. Inilah yang akhirnya merugikan dan membahayakan keselamatan TKI,” ujarnya.
Dia juga mempertanyakan peranan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bogor yang dinilai abai dan membiarkan calo bertebaran.

“Dari data yang kami catat, Jawa Barat merupakan daerah yang tinggi human trafficking. Ini harusnya diantisipasi Dinas Tenaga Kerja setempat,” imbuhnya. Pembela LBH Keadilan Bogor Raya, Prasetyo Utomo menyatakan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Bogor harus lebih ketat melakukan pengawasan. “Dinsosnakertrans tidak boleh lemah, human trafficking ini termasuk delik pidana. Bila menemukan langsung praktik percaloan segera laporkan ke polisi, karena polisi akan bertindak setelah mendapatkan laporan dari dinas,” katanya.

Saat dikonfirmasi tentang fenomena TKI tersebut, Kepala Bidang Urusan PPTKIS pada Dinsosnakertrans Kabupaten Bogor, Ahmad Sultoni mengaku pihaknya belum mengetahui hal ini. “Selama ini kami tidak tahu praktik percaloan ini. Kalau kami tahu, tentu akan kami tindak seperti halnya saat kami membekukan izin operasional beberapa PPTKIS yang melanggar peraturan,” katanya.

Sultoni juga mengatakan, Bogor bukanlah kantong TKI. ”Jawa Barat itu kan luas, bukan Bogor yang menjadi kantong TKI,” ucapnya. Tetapi menurut data Dinsosnakertrans, sepanjang 2015 ada 82 TKI yang mengurus identitas diri (ID) di Kabupaten Bogor. “Kebanyakan malah bukan berasal dari Bogor, dan diurus oleh PPTKIS di Bekasi dan Jakarta,” ungkapnya.

Pada Tahun 2013, Dinsosnakertrans mendata terdapat 103 TKI yang berangkat ke luar negeri. Sebagian besar TKI diberangkatkan ke kawasan Timur Tengah, dengan perincian Uni Emirat Arab 28, Oman 15, Qatar 13, Bahrain 3, Singapura 11, Hong Kong 12, dan Taiwan 21.
Pada Tahun 2014 terdapat 148 yang berangkat ke luar negeri dengan identitas warga Bogor. Sebanyak 64 orang menyasar Timur Tengah dengan perincian Bahrain 11, Oman 42, Qatar 2, Arab Saudi 1, Uni Emirat Arab 8, sisanya ke Hong Kong 5, Malaysia 15, Singapura 27, dan Taiwan 37.
Sedangkan pada 2015, sebanyak 82 TKI berangkat ke luar negeri, dengan perincian Taiwan 32, Singapura 9, Hong Kong 6, Brunei 3, Malaysia 14, Bahrain 1, Oman 14, Arab Saudi 1, dan Uni Emirat Arab 2.
Direktur Bidang Media Advokasi Badan Nasional Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Teguh Indro Cahyono menyatakan Dinsosnakertrans Kabupaten Bogor diperbolehkan menerima pengajuan pengurusan ID TKI dari warga yang bukan berasal dari Bogor. “Yang penting ada surat izin pengerahan (SIP) dari PPTKIS yang legal, maka pemda setempat bisa menerima pengajuan pengrusan ID dari daerah mana pun,” jelasnya.


Dari pengalaman di atas sebaiknya para calon TKI yang hendak bekerja di luar negeri bisa lebih berhati-hati lagi karena dengan banyaknya para calo bertebaran sangat rentan sekali terjadinya kasus perdagangan manusia.

Sumber  : Liputan TKI

40 TKI di Madinah Kelaparan


Dikabarkan Terdapat 40 pekerja dari Indonesia memprihatinkan setelah Pemutusan Hubungan Kerja secara sepihak oleh Perusahaan di Saudi Binladin Group (SBG) tanpa adanya bantuan makanan dari perusahaan selama mereka masih tinggal di Saudi . Mereka sekarang tinggal di wilayah Al-Khalil yang terletak 10 Km dari masjid Nabawi, Madinah.


Menurut penuturan Rudi Hernawan  selaku Ketua DPC BMI SA Madinah bahwa Mereka para TKI korban PHK tidak mendapatkan gaji 3 bulan terakhir sebelum dipecat. Upaya TKI untuk ngutang ke toko untuk kebutuhan hidup sudah tidak bisa sedangkan dari perusahaan tidak ada pemberian bahan makanan sama sekali. Itulah kondisi terkini para pekerja Indonesia di Madinah.

Rudi bersama para pengurus lainnya yang tergabung dalam DPS BMI-SA Madinah telah menyerahkan pemberikan bantuan berupa bahan makanan namun belum mencukupi mengingat jumlah pekerja yang diberi bantuan mencapai 40 orang Warga Indonesia. Bantuan tersebut merupakan instruksi dan pemberian dari Pak Dicky Yunus selaku selaku Koordinator Pelaksana Konsuler KJRI Jeddah.

Menurut DPC BMI-SA Madinah berkomentar walaupun bantuan tersebut dirasakan masih kurang, Alhamdulillah para pekerja merasa sangat senang karena masih ada yang peduli dengan nasib mereka yang sedang dilanda kelaparan.

DPC BMI-SA Madinah saat ini akan  terus menerus berjuang berupaya mencarikan bantuan dengan cara melakukan  pendekatan dengan beberapa pihak agar dapat membantu para pekerja korban PHK Binladin yang saat ini sangat  membutuhkan bantuan.

DPC BMI-SA Madinah sudah berkoordinasi dengan DPP BMI-SA, menurut kabar DPP BMI-SA siap akan membantu dan Alhamdulillah ada kabar dari pihak perhotelan di Madinah rencana akan memberikan bantuan makanan kepada para pekerja Binladin.

Kepada semua pihak yang ada di Madinah dan sekitarnya  mohon untuk bisa menyebarkan informasi ini agar Nasib Para Pekerja Korban PHK ini dapat ditangani segera dengan harapan mereka 40 Pekerja Warga Indonesia dapat dengan segera dipulangkan.

Kita Do’akan semoga 40 pekerja dari Indonesia dapat bertahan hidup dan dapat pulang kembali ke Kampung Halaman yang tercinta di Indonesia.


Sumber : DPC BMI SA

TKW Nyaris Tewas Setelah Terjebak dalam Lift Selama 1,5 Jam

Sebelumnya sempat terjadi kejadian yang telah menghebohkan yaitu seorang wanita tewas setelah terjebak dalam lift di Cina selama satu bulan. Kini muncul kembali dengan kejadian yang serupa. Kali ini yang jadi korban adalah TKW yang bekerja di Singapura.
TKW yang menjadi korban di Singapura bernama Evi Lisnawati. Beliau terjebak di dalam lift selama satu setengah jam di sebuah apartemen di wilayah jalan Ang Mo Kio. Seperti yang dilansir oleh The Straits Time menuturkan bahwa kejadiannya adalah Evi sedang dalam perjalanan yang hendak menjemput anak majikannya dari Kuliah pada hari senin tanggal 7 Maret 2016. 

Ketika Evi memasuki Lift sekitar pukul 19.15 di sebuah apartemen Lantai 5 Blok 317 Jalan Ang Mo Kio No. 3, tiba-tiba lift melaju kencang naik ke lantai 20 kemudian terdengar suara benturan keras dan lift nya turun sedikit sehingga Evi terjebak di Lantai antara 19 dan 20. Orang-orang yang ada di lantai 19 hanya bisa melihat kakinya saja. Selang 15 Menit kemudian tepatnya pukul 19.30 tim penyelamat datang yaitu para penghuni gedung tersebut mencoba membuka pintu lift namun tidak menuai hasil karena pintu lift tidak bisa dibuka.  



Pada pukul 20.30 datanglah dari Singapore Civil Defence Force (SCDF) yang ikut berusaha menyelamatkan evi agar dapat dikeluarkan dari lift yang dibantu oleh teknisi lift. Dengan kerjasam tim penyelamat Evi akhirnya berhasil diselamatkan pada pukul 21.00.



Setelah Evi dikeluarkan dan diselamatkan Evi langsung diperiksa oleh paramedis akan tetapi Evi menolak untuk dibawakan ke Rumah Sakit walaupun masih merasakan sakit akibat benturan di dalam lift.

Kejadian tersebut yang nyaris membuat Evi Tewas meninggalkan tarumatis yang sangat mendalam bahkan sampai sekarang tidak bisa tidur.



Pihak Juru Bicara Dewan Kota Ang Mo Kio menuturkan kepada Media The Straits Time bahwa pihaknya akan menyelidiki kejadian insiden ini sampai selesai agar tidak terulang kembali.




Gempa 6,7 SR Tewaskan Tiga WNI Dan Ada 55 TKI Luka-Luka di Taiwan

Ada tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang tewas dan 55 TKI lainnya mengalami korban luka-luka karena goncangan gempa 6,7 SR yang menimbulkan sejumlah gedung bertingkat roboh. 

Informasi yang didapat dari Kantor Berita Antara di Jakarta,pada saat ini para pejabat KDEI di Taipei sudah bergerak langsung di lokasi terjadinya bencana.

Mereka sudah berada di lokasi gempa bumi paling parah yaitu tepatnya sekitar 317 Km arah selatan Kota Taipe di Taiwan yaitu di Kabupaten Tainan langsung melakukan pendataan jumlah korban yang memiliki kewarganegaraan Indonesia. Terdapat sekitar 16.000 Warga Negara Indonesia  yang bekerja di industri manufaktur dan sebagai perawat orang tua jompo tinggal di Kabupaten Tainan.

Yang terkena dampak gempa bumi terparah Selain Tainan  adalah di Kabupaten Pingtung dan Kota Kaohsiung. Di daerah tersebut banyak juga pekerja yang berasal dari Indonesia.

"Sahabat kita TKI yang berada di wilayah tersebut sekarang sudah dalam keadaan baik sehat wal’afiat" ungkap Dian Sidik Ramadhani seorang nelayan dari Indonesia yang berpangkalan di Pelabuhan Donggang, Kabupaten Pintung, ketika dihubungi dari Jakarta.

Sesama WNI, baik itu sebagai pekerja ataupun sebagai pelajar, mereka saling bertukar informasi mengenai kondisi masing-masing setelah goncangan gempa itu terjadi  pada pukul 03.54 waktu setempat hingga sekarang.

27 kilometer dari timur laut Kabupaten Pingtung dengan kedalaman gempa 16,7 kilometer merupakan Pusat gempa. Menurut hasil pendataan KDEI jumlah yang korban gempa bumi di negeri Formosa ini diperkirakan akan terus bertambah terutama yang berkewarganegaraan Indonesia karena WNI di Taiwan dari tahun ke tahun terus bertambah dima jumlah pekerja sekarang sudah mencapai 25.000 pekerja da nada 4500 yang menikah di Taiwan.


Sumber : Antara

SEBARKAN INFORMASINYA AGAR EVA MENDAPAT DUKUNGAN dan SUPPORT DARI TEMAN-TEMAN SESAMA TKI


Telah Banyak terjadi korban di Taiwan kecelakaan akibat kerja seperti halnya yang sedang dialami oleh TKW di Taiwan.  

 Dengan memberikan waktu kerja yang overtime kepada pekerja dengan menggunakan  sistem kerja kejar tayang yang menimbulkan  banyak sekali  menyebabkan pekerjanya tidak konsentrasi dalam bekerja yang berakibat fatal daya tahan tubuh menjadi melemah. 

Sebagian besar  Pabrik yang masih menggunakan sistem auto manual yang mana mengharuskan para pekerja sering berinteraksi dengan mesin produksi dalam pengoperasiannya. 

Apabila pekerja   konsentrasinya sudah mulai menurun, bisa menimbulkan kejadian yang sangat fatal seperti yang terjadi pada teman  kita Eva, TKI Taiwan yang berasal dari Madiun yang mengalami kejadian mengenaskan dimana jari-jarinya hancur  terkena mesin press di pabrik.

Menurut penuturan pekerja yang melihat langsung kejadian tersebut, kejadian terjadi pada hari Jum’at tanggal 29 Januari 2016 di suatu pabrik di Kawasan Taichung setelah kejadian Eva langsung segera dibawa ke Rumah Sakit.

Sekarang Eva sudah dirawat di rumah sakit cungkuo yau sie iyuen Taichung lantai 14 f. Bagi para sahabat TKI yang sedang berada di dekat rumah sakit tersebut ataupun dimanapun berada yang berniat ingin mengulurkan tangan memberi bantuannya silahkan bisa menghubungi Sdr. Roji dengan nomor kontak  0987848794 yang saat ini membantu mengurus korban.

Harapannya dari Keluarga Eva yang ada di Tanah Air memohon kepada siapa saja WNI yang berada di Taiwan dapat memberikan support dan dukungan agar kondisi fisik dan mental Eva segera pulih kembali tidak merasa Trauma karena kecelakaan ini. Jika kondisi tidak memungkinkan keluarganya meminta untuk segera dipulangkan ke Madiun.

KITA DO’AKAN SEMOGA EVA LEKAS SEMBUH DAN DAPAT KEMBALI BEKERJA. AMIIN

MOHON SEBARKAN AGAR SEGERA DITANGANI..., TKW Asal Pamekasan Tewas Setelah Keracunan Gas Bocor di di daerah Jiancheng Road, Xizhi District Taipei


Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Telah Meninggal Dunia Ribut Agustina TKW Asal Pamekasan di Taiwan. Berdasarkan dari informasi dari teman-teman kita TKI melalui Sosial Media  mengungkapkan bahwa Ribut Agustina adalah perawat orang tua yang meninggal dunia pada hari Kamis tanggal 28 Januari 2016 tepatnya di Jiancheng Road, Xizhi District Taipei.



Setelah ditelusuri menurut informasi, Ribut Agustina meninggal terbujur kaku yang berbaring dengan nenek yang dijaganya di rumah majikannya. Beliau diduga meninggal karena keracunan setelah menghirup gas yang bocor.

Saat ini almarhumah sudah dilarikan ke rumah sakit di Neihu untuk divisum namun keluarganya tinggal di Bandung.


Norman, Perwakilan BNP2TKI – KDEI di Taipei Saat dicoba untuk dihubungi melalui ponselnya memberikan keterangan bahwa pihaknya sudah terhubung dengan agen TKI almarhumah. Pada saat rekan-rekan dari media mencoba mencari informasi agar bisa terhubung dengan keluarga  almarhumah di Indonesia, menurut pihak BNP2TKI masih belum mendapatkannya.



Norman mengatakan jenazahnya lagi diproses pengurusannya untuk diterbangkan ke Indonesia namun masih terkendala belum bisa terhubung dengan pihak keluarga almarhumah. 

Mohon kiranya bagi rekan-rekan TKI yang mengetahui Kontak untuk segera menghubungi BNP2TKI terdekat. Dan tolong sebarkan ke teman-teman yang lain untuk menyebarkan informasi ini agar segera ditangani.

 

Hati-hati sekarang Copet Berkeliaran di Jeddah

Kejahatan  terjadi bukan hanya niat pelakunya namun karena ada kesempatan. Baru-baru ini telah marak terjadi pencopetan yang menjadi korban adalah para TKI di Jeddah. Kasus pencopetan sering kerap terjadi di wilayah  perbelanjaan setelah korban mendapatkan gaji nya dan hendak ngantri berbelanja namun nasib naas setelah mau melakukan pembayaran dompet korban telah raib diambil sang pencopet yang isinya surat-surat berharga dan sejumlah uang .

Menurut penuturan salahsatu korban pencopetan Supardi tenaga kerja asal Solo, Jawa Tengah yang berprofesi sebagai Supir rumahan mengaku sangat kesal  mengetahui dompet didalam sakunya hilang setelah sebelumnya ikut mengantri membeli makanan disebuah restoran Raydan, Street 40, Jeddah pada Minggu (19/7) malam.  Beliau mengatakan “Saya Kaget dan terkejut yang diikuti rasa panik ketika hendak mau membayar, dompet sudah gak ada di Saku Celana Saya, setelah itu coba mengecek ke Mobil barangkali tertinggal ternyata tidak ada". Setelah selesai mengecek di Parkiran mobil dan menelusuri jalan ke tempat membeli makanan.

Dia baru sadar ada oknum yang mencurigakan saat ngantri ada yang mendorong-dorong dirinya oleh Seorang Pria yang bertubuh tinggi besar yang diduga pelakunya berkewarganeraan Pakistan, lantas Supardi berlari ke Tempat mengantri membeli makanan orang tersebut yang diduga pencopet sudah tidak ada di tempat. Dengan terjadinya  kejadian itu, Supardi harus rela kehilangan uang sebesar SR 1100 atau setara RP 3,7 juta dan surat-surat berharga seperti iqomah dan ruksoh (SIM). Beliau berpesan kepada teman-teman TKI  kejadian ini menjadi suatu pembelajaran berharga bagi para TKI agar selalu berhati-hati membawa barang bawaan berharga. Jika ada Perilaku Oknum yang mencurigakan segera siaga amankan barang bawaan kita agar tidak menjadi korban pencopetan, jika sudah menerima gaji bulanan secara cash segera setor ke rekening tabungan kita di bank  atau langsung transfer ke Indonesia

Hal serupa juga dialami oleh Budi Yuwono tenaga kerja asal Salatiga, Jawa Tengah. Kejadiaanya pada hari Senin, 20 Juli 2015 Saat ngantri membeli tamis di daerah Al-Zahra, Jeddah, saku Budi digerayangi orang tak dikenal, Menurut penuturannya dia  sadar pada saat kejadian ada yang mencoba mengerayangi saku celana, Budi pun langsung mundur kebelakang, ketika Budi toleh kebelakang ternyata orangnya sudah gak ada dan dompetnya sudah raib menghilang. Dia mencoba memberitahu kepada orang ramai disekitarnya  bahwa dia sedang mengalami kecopetan, namun percuma pelakunya sudah tidak ada. Adapun kerugian yang diderita Budi adalah kehilangan uang miliknya sebesar SR 3000 atau setara dengan 10 juta Rupiah yang diambil copet.

Dengan kejadian peristiwa di Atas kita bisa lebih berhati-hati agar selalu menjaga barang bawaannya tidak berpindah tangan ke pelaku kejahatan. 

Sebanyak 30 TKW Damaskus menjelang Lebaran telah berhasil diperjuangkan dan diselesaikan segala permasalahan hak-haknya.


Rabu, (15/7) KBRI Damaskus telah memulangkan 30 TKW dari damaskus melalui Beirut Lebanon karena Bandara Damaskus-Suriah dinilai tidak aman untuk rombongan TKW yang dipulangkan. Selanjutnya KBRI Beirut yang akan memproses kepulangan 30 TKW tersebut. 30 TKW tersebut telah berhasil diperjuangkan permasalahan hak-haknya selama di Damaskus. Dari TKW yang dipulangkan ada sebanyak lima orang sebagai korban perdagangan manusia yang berasal dari Jawa Barat dan Nusa tenggara Barat.

Sejak kondisi keamanan di Suriah semakin memburuk pada Bulan September 2011 Pemerintah melakukan moratorium pengiriman Tenaga Kerja Ke Suriah jadi Tenaga Kerja yang dikirim ke Suriah selama ini adalah korban dari perdagangan manusia.

Sampai dengan 15 Juli 2015, masih ada 80 TKW yang berada di penampungan sementara di Suriah yang masih perlu diperjuangkan hak-haknya. AM. Sidqi, sebagai Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Damaskus mengatakan pemulangan atau repatriasi WNI dari Suriah sulit dilakukan. Pasalnya, menurut dia, masih ada saja TKW korban perdagangan manusia yang masuk ke Suriah meskipun negara itu masih dalam kondisi perang oleh karena itu pengiriman TKW ke Suriah harus di Stop atau dihentikan..

Rata-rata TKW korban perdagangan manusia masuk melalui agen illegal ke shelter KBRI Damaskus. Kebanyakan dari mereka berasal dari agen penyalur TKW di Indonesia operan dari agen TKW asal negara Oman yang telah habis kontraknya. Semoga Seluruh TKW di Suriah dapat diperjuangkan dan dapat dipulangkan kembali dengan selamat ke kampung halamannya bertemu dengan sanak saudara dan keluarga tercinta.  

Doinah menjadi TKI kelima yang meninggal dunia di Hong Kong pada bulan Juni 2015

Rabu (1/7) TUEN MUN | HONG KONG – Turut berduka cita dan berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya  Doinah Binti Warsit TKW asal Desa Tanggung Kecamatan Turen Kabupaten Malang.

Doinah kelahiran 12 Agustus 1974 yang berusia  41 tahun ini bekerja di daerah Yuen Long  Ia tercatat belum lama bekerja di Hong Kong, Doinah pertama kali datang ke Hongkong untuk bekerja sebagai pekerja rumah tangga pada bulan Juli 2013 sebagai TKI melalui PT Tritama Bina Karya dengan agensi Rahardja HK yang ditempatkan untuk bekerja ke Hongkong. Belum Menginjak genap 2 tahun nasib malang telah menimpa dirinya.

Berdasarkan informasi dari staf Fungsi Tenaga Kerja KJRI, Agustaf Ilias mengatakan Diduga Doinah meninggal dunia karena terserang stroke.


Adapun keterangan kronologis yang diperoleh berdasarkan yang dilansir oleh Apakabar Plus Doinah masuk rumah sakit Tuen Mun pada 22 Juni lalu. “Tiba-tiba dia merasakan sakit kepala saat sedang bekerja di rumah majikan, lalu jatuh pingsan. Majikan kemudian menelepon ambulans dan membawanya ke rumah sakit, Meninggalnya  hari Senin, tanggal 29 Juni 2015 di rumah sakit Tuen Mun, sekitar jam 4 sore,” kata sumber tersebut.

Di akhir penghujung bulan Juni 2015, satu lagi TKI meninggal dunia di Hong Kong. Doinah  menjadi TKI Hongkong yang kelima yang meninggal dunia di bulan Juni 2015. Sebelumnya Hermin Zuningsih Kandar, Suhanti Saidi,  Tamami dan Satu lagi, Wiji Astutik Supardi yang menjadi korban pembunuhan.

Semoga di Bulan Juli 2015 tidak ada lagi TKI di Hongkong yang menimpa nasib yang serupa dan Kita Do'akan semoga jenazah almarhumah bisa segera dipulangkan dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran. Amiin

Nasib Malang Pahlawan Devisa Asal Brebes Meninggal di Mekkah di Hari ke-10 Bulan Ramadhan

Innalillahi Wainna Ilahi Rojiuun Telah berpulang ke Rahmatullah seorang Pahlawan Devisa Kita TKI bernama Tohari Asal Dusun Songgom Kidul, Desa Songgom, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah  meninggal dunia menghembuskan nafas terakhirnya pada hari ke-10 Bulan Ramadhan  tepatnya Hari Sabtu Tanggal 27 Juni 2015 jam 18.00.di Mekkah
ilustrasi jenazah
Pria yang biasa disapa Toha berprofesi sebagai Supir Rumahan di Mekkah. Beliau sangat rajin dan jujur. Selain itu juga diketahui sering melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah  dan bangunan.  

Driyanto kerabat dekat Tohari yang kemarin hari Minngu tanggal 28 Juni 2015 sempat melayat ke rumah majikannya menuturkan “Almarhum memang orangnya rajin mau belajar pengalaman  apapun pekerjaan dia pelajari dan tekuni  sehingga dia mengetahui betul kerja bangunan seperti plaster dan ngecat”.

Selain pekerjaannya sebagai supir dia juga rajin selain suka membantu majikannya dalam membersihkan dan memperbaiki rumah  majikanya. Suatu ketika dia lagi membantu majikannya bekerja membersihkan atas balkoni rumah majikannya tanpa disengaja ia terpeleset jatuh. Mengetahui tohari yang sudah tak berdaya terjatuh di lantai saat itu juga oleh majikannya segara dibawa ke rumah sakit namun sebelum nyampai di Rumah Sakit takdir berkata lain ajal  menjemputnya. Rasa haru dan duka menyelimuti keluarga majikannya karena banyak sekali kenangan atas kebaikan Pak Tohari terhadap majikannya.

Saat ini Jenazah masih berada di Rumah Sakit Mekkah menunggu keputusan pihak keluarga di Indonesia.  Beliau menuturkan talah menghubungi pihak keluarganya di Indonesia mereka sangat shock mendengar kabar duka. Pihak keluarganya masih belum memastikan apakah jenazahnya mau dikuburkan di Saudi ataukan dipulangkan ke Tanah Air saat ini masih tarik menarik satu sisi majikannya menginginkan dimakamkan di Saudi satu sisi pihak keluarga ada yang minta dimakamkan di tanah air satu sisi minta di Saudi. Mereka akan segera bermusyawarah dan memutuskan dengan segera supaya jenazah segera dikuburkan..

Semoga Segala Amal Ibadahnya diterima Allah SWT. Dan keluarga yang ditinggalkan diberikan Kesabaran dan ketabahan.

Top